🏆 Mineral Terbentuk Secara Anorganik Dengan Melibatkan Unsur

Makanyadisebut sebagai padatan kristal bersifat anorganik. Menurut Sucipto Hariyanto, dkk dalam buku Lingkungan Abiotik Jilid II: Mineral, Batuan, Gempa, Tanah dan Iklim (2016), berdasarkan komposisi kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi sembilan. Baca juga: Unsur Mineral yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Penelitiantelah mendukung bahwa mengubah senyawa mineral anorganik (karbonat, oksida, dll.) dengan mereaksikannya dengan ligan organik (asam amino, asam organik, dll.) meningkatkan ketersediaan hayati mineral suplemen. Hal ini mendorong redefinisi mineral sebagai "unsur atau senyawa, amorf atau kristalin, yang terbentuk melalui proses GEOLOGIDAN PENGENALAN MINERAL A. Definisi Mineral Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk teratur dalam sistem kristal dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana Prosespembentukan mineral selanjutanya yaitu tahap pegmatisme. Pada proses ini larutan sisa magma yang terdiri atas cairan dan gas mempunyai suhu sekitar 450 o C - 600 o C. Di tahap ini juga terjadi kumpulan batuan berupa batuan granit. Proses Pneumatolisis. Pada tahap ini, suhu mineral mulai menurun yaitu sekitar 450 o C - 550 o C dan Apaitu mineral — ciri dan kegunaan. Mineral adalah kontributor fundamental bagi batuan yang, pada gilirannya, dengan bahan-bahan yang menyusun Bumi. Mineral dan mineralogi. Mineral adalah unsur anorganik atau senyawa alami, biasanya dalam keadaan padatan kristal (dengan pengecualian merkuri asli, yang cair dalam kondisi lingkungan normal Mineralterdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia Mineralterbentuk secara alami, karena unsur kimia yang berbeda cenderung mengatur dirinya sendiri sesuai dengan kesamaan kimianya. Misalnya, oksigen dalam keadaan bebas bermuatan negatif dan sangat reaktif, sehingga cepat bergabung dengan unsur logam bermuatan positif melalui ikatan ion. Mineral dapat dinyatakan dengan rumus kimia tertentu. Kimiakadang-kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan pusat karena menjembatani ilmu-ilmu pengetahuan alam, termasuk fisika, geologi, dan biologi.[3][4][5] Para ahli berbeda pendapat mengenai etimologi dari kata kimia. Sejarah kimia dapat ditelusuri kembali sampai pada alkimia, yang sudah dipraktikkan selama beberapa milenia di berbagai belahan Mineralterbentuk secara anorganik dengan melibatkan unsur . - 9197789 Maulidayulia Maulidayulia 30.01.2017 terjawab • terverifikasi oleh ahli Mineral terbentuk secara anorganik dengan melibatkan unsur . 1 Lihat jawaban Iklan Iklan 14021996 14021996 1. Kimiawi 2. Alam 3. Industri Semoga membantu! Iklan Iklan Pertanyaan baru di Ikatankovalen adalah ikatan yang melibatkan penggunaan bersama pasangan elektron. Ikatan kovalen terbentuk antara sesama unsur nonlogam. Secara garis besar aturan penamaannya dalah: Terdiri dari dua kata; tiap kata mewakili nama unsur yang diberi awalan mono- (1), di- (2), tri- (3), tetra- (4), penta- (5), dst. K4519047Tugas 3. Mineral terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur, mineral merupakan komponen batuan yang membentuk lapisan kerak bumi. Unsurunsur tekstur batuan sedimen klastik •Butiran (grain) : butiran klastik (yang tertransport) disebut sebagai fragmen •Matriks (matrix) : lebih halus dari butiran/fragmen, diendapkan bersama-sama dengan fragmen •Semen (cement) : berukuran halus, mengikat butiran/fragmen dan matriks, diendapkan setelah fragmen dan matriks. Batu Pasir GZLbCct. Definisi Mineral dan Mineralogi Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana mengenai arti mineral mempunyai pengertian berlainan dan bahkan dikacaukan dikalangan awam. Sering diartikan sebagai bahan bukan organik anorganik. Maka pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya Danisworo, 1994. Definisi mineral menurut beberapa ahli Berry dan B. Mason, 1959. Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur. Whitten dan Brooks, 1972. Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik. Potter dan H. Robinson, 1977. Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan. Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali atau suatu pengecualian beberapa zat atau bahan yang disebut mineral, walaupun tidak termasuk didalam suatu definisi. Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu definisi baru atau definisi kompilasi. Dimana definisi kompilasi tidak menghilangkan suatu ketentuan umum bahwa mineral itu mempunyai sifat sebagai bahan alam, mempunyai sifat fisis dan kimia tetap dan berupa unsur tunggal atau senyawa. Definisi mineral kompilasi mineral adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat fisis dan kimia tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang tetap, pada umumnya anorganik, homogen, dapat berupa padat, cair dan gas . Mineral adalah zat-zat hablur yang ada dalam kerak bumi serta bersifat homogen, fisik maupun kimiawi. Mineral itu merupakan persenyewaan anorganik asli, serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Yang dimaksud dengan persenyawaan kimia asli adalah bahwa mineral itu harus terbentuk dalam alam, karena banyak zat-zat yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan mineral, dapat dibuat didalam laboratorium. Sebuah zat yang banyak sekali terdapat dalam bumi adalah SiO2 dan dalam ilmu mineralogi, mineral itu disebut kuarsa. Sebaliknya zat inipun dapat dibuat secara kimia akan tetapi dalam hal ini tidak disebut mineral melainkan zat Silisium dioksida . Kalsit, adalah sebuah mineral yang biasanya terdapat dalam batuan gamping dan merupakan mineral pembentuk batuan yang penting. Zat yang dibuat dalam laboratorium dan mempunyai sifat- sifat yang sama dengan mineral kalsit adalah CaCO3. Demikian pula halnya dengan garam-garam yang terdapat sebagai lapisan-lapisan dalam batuan. Garam dapur dalam ilmu mineralogi disebut halit sedangkan dalam laboratorium garam dapur disebut dengan natrium-khlorida. Mineral-mineral mempunyai struktur atom yang tetap dan berada dalam hubungan yang harmoni dengan bentuk luarnya. Mineral-mineral inilah yang merupakan bagian-bagian pada batuan-batuan dengan kata lain batuan adalah asosiasi mineral-mineral. Proses Terbentuknya Mineral Secara umum, proses pembentukan mineral, baik jenis logam maupun non-logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh aktivitas magma, dan mineral ekonomis selain karena aktivitas magma, juga dapat dihasilkan dari proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu faktor. Pada proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi tidak terlepas dari faktor-faktor tertentu yang selanjutnya akan dibahas lebih detail untuk setiap jenis pembentukan mineral. Adapun menurut M. Bateman, maka proses pembentukan mineral dapat dibagi atas beberapa proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu, baik yang bernilai ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral. 1. Proses Magmatis Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa, lalu mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan bijih. Pada temperatur tinggi >600˚C stadium liquido magmatis mulai membentuk mineral-mineral, baik logam maupun non-logam. Asosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan temperatur pendinginan saat itu. Proses magmatis ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu a. Early magmatis Endapan Early Magmatic dihasilkan dari proses magmatik langsung, yang disebut orthomagmatik proses pengkristalan magma hingga mencapai 90%. Mineral bijih pada endapan ini selalu berasosiasi dengan batuan beku plutonik ultrabasa dan basa. Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu • Disseminated • Segregasi • Injeksi b. Late magmatis Jebakan menghasilkan kristal setelah terbentuk batuan silikat sebagai bentuk sisa magma yang lebih kompleks dan mempunyai corak dengan variasi yang lebih banyak. Magma dari endpan late magmatic mempunyai sifat mobilitas tinggi. Jebakan ore mineral late magmatic terjadi setelah terbentuknya batuan silikat yang menerobos dan bereaksi dan menghasilkan rangkaian reaksi. Perubahan ini disebut Deuteric alteration yang terjadi pada akhir kristalisasi dari batuan beku dan cirri-cirinya hampir mirip dengan efek yang dihasilkan proses pneumatolytic atau larutan hydrothermal. Jebakan late magmatic terutama berasosiasi dengan batuan beku yang basic dan disebabkan oleh bermacam-macam proses differensiasi, kebanyakan jebakan mgmatic termasuk dalam golongan ini. • Residual Liquid Segregation • Residual Liquid Injection • Immiscible Liquid Segregation • Immiscible Liquid injection 2. Proses Pegmatisme Setelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa magma larutan pegmatisme yang terdiri dari cairan dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara 600˚C sampai 450˚C berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya Granit. 3. Proses Pneumatolisis Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450˚C, akumulasi gas mulai membentuk jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer. Unsur volatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut mineralpneumatolitis. 4. Proses Hydrotermal Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya. Adapun bentuk-bentuk endapan mineral dapat dijumpai sebagai proses endapan hidrotermal adalah sebagai Cavity filling. Cavity filling adalah proses mineralisasi berupa pengisian ruang-ruang bukaan rongga dalam batuan yang terdiri atas mineral-mineral yang diendapkan dari larutan pada bukaan-bukaan batuan. 5. Proses Replacement Metasomatic replacement Adalah proses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang didominasi oleh pembentukan endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan sangat penting dalam grup epitermal. Mineral-mineral bijih pada endapan metasomatic kontak telah dibentuk oleh proses ini, dimana proses ini dikontrol oleh pengayaan unsur-unsur sulfide dan dominasi pada formasi unsur-unsur endapan mineral lainnya. 6. Proses Sedimenter Proses Sedimenter adalah endapan yang terbentuk dari proses pengendapan dari berbagai macam mineral yang telah mengalami pelapukan dari batuan asalnya, yang kemudian terakumulasi dan tersedimentasikan pada suatu tempat. 7. Proses Evaporasi Proses evaporasi mieneral adalah proses pembentukan mineral pada daerah yang beriklim kering dan panas akibat dari prose penguapan. Yaitu mineral yang teralut pada air tetap tinggal ketika terjadi penguapan pada air. 8. Konsentrasi Residu Mekanik Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami transportasi baik dengan media air atau angin seperti endapan sedimen yang lainnya. Proses pelapukan weathering biasanya terjadi secara fisika dan kimia. 9. Proses Oksidasi dan Supergen Enrichment Tubuh bijih lode, urat, pipa dll yg muncul dekat permukaan akan mengalami pelapukan krn rembesan air & udara. Perembesan tsb menyababkan pelapukan & pelarutan shg batuan asalnya yg kompak mjd porous dg batuan yg terbentuk disebut gossan. Mineral primer di daerah ini mengalami oksidasi smpai batas nuka air tanah, daerah diatas muka air tanah disebut zona oksidasi. Pada zona oksidasi akan terakumulasi mineral oksida sekunder limonitdgn ciri2 khusus. Proses pengayaan oksida tsb bisa juga t’bentuk dari mineral sulfida & tjd di zona oksidasi. Lalu tjd pelarutan garam2 & asam sulfat lewat zona sulfidasi dibwh muka air tanah/zona pengayaan supergen t’bentuk mineral sekunder. Terjadi reaksi2 pada zona oksidasi & sulfidasi. 10. Proses Metamorfisme Mineral yang membentuk batuan metamorf adalah mineral asal batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf yang berubah karena proses metamorfosis. Proses metamorfosisme mengubah mineral menjadi kondisi terbentuk mineral baru, dan/atau membentuk mineral yang sama namun memiliki sifat yang berbeda karena menyesuaikan kondisi lingkungan yang baru. Sebagai contoh perubahan pada kondisi pertama yaitu mineral olivine terubah menjadi asbestos, dan mineral homblende membentuk serpentine. Sedangkan perubahan pada kondisi kedua yaitu mineral calcite tetap calcite, dan quartz tetap quartz. Pengelompokan Mineral di Alam Berdasarkan beberapa sifat sifat tertentu yang dimiliki oleh mineral, maka mineral-mineral yang ada di alam ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok minera di alam dikelompokan menjadi 2 jenis mineral yaitu mineral mineral silikat dan mineral non silikat. 1. Mineral Silikat Mineral silikat merupakan bagian terbesar dari mineral pembentuk batuan yaitu sekitar 90 persen dari kerak bumi. Mineral ini merupakan kombinasi unsur-unsur utama yang terdapat di bumi ; O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg atau yang lebih di kenal dengan lapisan SiAl dan SiMa. Dasarnya semua batuan beku, batuan sedimen semua kecuali satu batuan metamorf, dan banyak terdiri dari hanya mineral silikatmineral penting Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi. Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Mineral Ferromagnesium, umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar mineral silikat gelap .Mineral Non-Ferromagnesium, umumnya mempunyai warna terang dan berat jenis yang kecil. Mineral Silikat Ini adalah mineral yang terbentuk oleh Bowen Reaction Serius seperti yang saya jelaskan pada sub-bab sebelumnya. 2. Mineal Non-Silikat Mineral Non Silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya bukan dari Silica. Beberapa mineral sebagian besar tidak mengandung kombinasi Silicon dan Oksigen, seperti yang mineral silikat lakukan. Kelompok mineral, yang disebut nonsilicates, yang ditemukan hanya 8% dari kerak bumi. Mineral Non Silicate termasuk sumber daya yang sangat berharga bagi manusia, seperti emas logam mulia, perak, dan platinum, logam yang berguna seperti besi, aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby. Berikut adalah macam-macam mineral Non-Silikat 1. Native ElementNative element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam tenacity mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan. 2. Kelompok SulfidaKelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur belerang S2-. Pada umumnya unsure utamanya adalah logam metal.Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal air panas.Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih ores. Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur logam dari penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam. 3. Mineral Oksida dan HidroksidaMineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida O2- dan gugus hidroksil hidroksida OH-.a. oksidaMineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah, korondum Al2O3, hematit Fe2O3 dan kassiterit SnO2.b. HidroksidaSeperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida OH-. Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah Manganite MnOOH, Bauksit [FeOOH] dan limonite 4. Kelompok HalidaKelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogenelektronegatif, seperti F-, Cl-, Br-, I-. Pada umumnya memiliki BJ yang rendah < 5.Contoh mineralnya adalah Halit NaCl, Fluorit CaF2, Silvit KCl, dan Kriolit Na3AlF6. 5. Kelompok KarbonatMerupakan persenyawaan dengan ion CO32-, dan disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua caves, stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas carbonat ini juga termasuk nitrat NO3 dan juga Borat BO3.Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah dolomite CaMgCO32, calcite CaCO3, dan magnesite MgCO3. Dan contoh mineral nitrat dan borat adalah niter NaNO3 dan borak Na2B4O5OH Kelompok SulfatSulfat terdiri dari anion sulfat SO42-. Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik penguapan yang tinggi kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah barite barium sulfate, celestite strontium sulfate, anhydrite calcium sulfate, angelsit dan gypsum hydrated calcium sulfate. Juga termasuk didalamnya mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate. 7. Kelompok ProsphatKelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-, dan pada umumnya memiliki kilap kaca atau lemak, contoh mineral yaituApatit Ca,Sr, Pb,Na,K5 PO43F,Cl,OH,Vanadine Pb5ClPO43,dan Turquoise CuAl6PO44OH8 . 5H2O. Mineral dan Proses Terbentuknya Reviewed by dailytips on February 28, 2017 Rating 5 Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Mineral? Mungkin anda pernah mendengar kata Mineral? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, fungsi, jenis, sumber, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Mineral Mineral atau nutrisi merupakan zat yang terdapat di alam dengan kandungan kimia homogen, dan bentuk yang teratur sistem kristal yang terbentuk secara alamiah atau melalui proses anorganik. Mineral juga termasuk salah satu zat makanan yang penting untuk tubuh manusia untuk pembentukan hormon, gigi, tulang dan darah. Fungsi Mineral Bagi Tubuh Berikut adalah beberapa fungsi mineral bagi tubuh diantaranya yakni Membantu dan membina kesehatan otot jantung dan saraf Mengatur tekanan osmotik pada tubuh. Membuat dan menghasilkan beragam jenis enzim. Memelihara, mengeraskan serta mengatur tulang dan proses faal pada tubuh. Sebagai katalis pada beragam proses biokimia yang terjadi pada tubuh. Kontraksi pada otot dan respon saraf. Pembentukan struktur jaringan lunak serta keras, dalam kerja sistem enzim. Membantu dalam pembuatan antibodi. Melindungi keseimbangan air serta asam basa dalam darah. Membuat kerangka tubuh, otot, dan gigi. Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim serta hormon. Melindungi kesehatan tulang. Melindungi fungsi otak. Mencegah nyeri otot. Berperan dalam proses pembangunan sel. Mengangkut oksigen ke semua tubuh. Jenis Mineral Adapun beberapa jenis mineral antara lain yakni 1. Kalsium Ca Kalsium merupakan jenis mineral yang sangat penting dan juga sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kalsium berfungsi untuk membantu proses pembentukan tulang dan gigi serta dibutuhkan untuk proses pembekuan darah, transmisi sinyal sel saraf dan kontraksi otot dan sebagai metabolisme energi. Beberapa contoh makanan yang kaya akan kalsium adalah susu, yoghurt, keju, dan makanan laut. 2. Zat Besi Zat Besi merupakan salah satu jenis mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam memproduksi hemoglobin, komponen sel darah merah yang nanti akan membawa oksigen keseluruh tubuh. Orang yang kekurangan zat besi akan mudah merasa lelah, karena tubuh mereka kekurangan oksigen. Zat besi adalah bagian dari mioglobin yang berfungsi untuk membantu menyimpan oksigen pada otot serta memperkuat sistem imunitas dalam tubuh. 3. Magnesium Mg Magnesium memegang peranan penting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh. Magnesium bertindak sebagai katalisator dalam reak­si-reaksi biologis di dalam tubuh. Termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Kegu­naan lain magnesium pada lansia atau lanjut usia adalah membantu pe­nyerapan kalsium oleh tubuh untuk menjaga kesehatan tulang dari risiko osteoporosis. Bahan nabati seperti halnya sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber magnesium yang baik. Sedangkan buah-buahan umumnya mengandung sedikit magnesium. 4. Natrium Natrium merupakan komponen garam dapur yang dikenal sebagai natrium klorida NaCl. Hampir semua makanan mentah mengandung sejumlah kecil natrium klorida garam dapur. Namun, garam sering ditambahkan dalam pembuatan, pemasakan dan penyajian makanan. Natrium bertanggung jawab untuk pengaturan kandungan air tubuh dan keseimbangan elektrolit. Pengendalian kadar natrium tubuh tergantung pada keseimbangan antara pengeluaran dan penyerapan natrium di ginjal, yang diatur oleh sistem saraf dan hormon. Natrium juga dibutuhkan untuk penyerapan zat-zat gizi tertentu dan air dari usus. 5. Fosfor Fosfor merupakan komponen kunci dari struktur yang mendasari DNA dan juga membantu membentuk membran sel yang mengontrol apa yang bisa dan tidak bisa masuk ke dalam sel individu. Seperti kalsium, fosfor berkontribusi dalam kekuatan gigi dan tulang. Fosfor juga membantu sel-sel individual untuk mengubah makanan menjadi energi dan juga merupakan pemain utama dalam sistem yang menjaga kadar keasaman yang seimbang dalam tubuh. 6. Yodium Yodium merupakan bagian penting dari hormon tiroid yang berperan dalam mengatur seluruh proses metabolisme dalam tubuh. kekurangan yodium dapat menyebabkan gejala hipotiroid, seperti kenaikan berat badan dan munculnya gondok. Umumnya, tubuh memerlukan sekitar 150 mcg asupan yodium per hari. Yodium banyak ditemukan dalam makanan laut, seperti ikan, udang, dan rumput laut. Namun, menggunakan garam dapur beryodium pada masakan rumah sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan mineral ini. 7. Selenium Selenium memiliki peran antioksidan yang dapat membantu mengatasi racun, serta membantu hormon, sistem imun, dan melindungi sel dari proses oksidasi sendiri. Kurang selenium bisa memicu terjadinya masalah jantung dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Selenium banyak terdapat dalam daging ayam, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sesuai dengan jenisnya yang merupakan mikro mineral, tubuh hanya membutuhkan asupan selenium sekitar 55 mcg per hari. 8. Flourida Mineral yang satu ini berfungsi untuk menjaga kesehatan gigi. Flourida dapat menghambat pembentukan karang gigi, sehingga saat kekurangan mineral ini masalah gigi dan kerusakan jadi lebih mudah terjadi. Sumber Mineral Tubuh Berikut adalah beberapa bahan makanan yang merupakan sumber mineral, antara lain Kalsium biasanya diperoleh dari mengkonsumsi telur, susu dan produk olahannya termasuk keju, yoghurt, tahu, ikan, kerang, ikan teri, kacang-kacangan dan sayuran. Klorida biasanya diperoleh dari mengkonsumsi makanan seperti ikan, udang, kerrang, daging, telur, garam, acar dan zaitun masak. Phospor biasanya diperoleh dari mengkonsumsi makanan seperti ikan, ayam, beras, biji – bijian, telur, kacang tanah, kacang hijau dan produk susu Magnesium biasanya diperoleh dari mengkonsumsi makanan seperti sayuran berdaun hijau,jagung, apel, kacang – kacangan,beras, ikan dan telur Natirum biasanya diperoleh dari mengkonsumsi makanan seperti ikan, Udang, kerrang, daging, telur dan garam. Kalium biasanya diperoleh dari mengkonsumsi makanan seperti buah – buahan terutama pisang, sayuran, kentang, daging dan kacang – kacangan. Contoh Makanan Yang Mengandung Mineral Adapun beberapa contoh makanan yang mengandung mineral diantaranya yakni Sayuran hijau bewarna gelap seperti bayam, brokoli, kale, lobak hijau, dan lobak swiss. Ikan, kerang. Kacang-kacangan dan Biji-bijian. Keju, susu, yogurt. Pisang, nanas. Demikian Penjelasan Materi Tentang Mineral adalah Pengertian, Fungsi, Jenis, Sumber, Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi semuanya. Jawaban yang tepat adalah nomor 2, 3, dan 4. Mineral merupakan zat padat yang tersusun dari senyawa kimia yang terbentuk secara alami oleh peristiwa-peristiwa anorganik. Mineral memiliki beberapa karakteristik, antra lain a Terbentuk secara alami di alam b Tersusun atas komposisi kimia yang homogen dengan sifat fisik yang tetap c Tersusun atas atom dengan rasio yang tetap d Terbentuk secara anorganik, atau dengan kata lain tidak dibentuk oleh organisme Berdasarkan opsi pada soal, karakteristik mineral yang memenuhi adalah nomor 2 Bersifat anorganik, 3 Struktur homogen, dan 4 Terbentuk secara alami. Jadi, jawaban yang tepat adalah nomor 2, 3, dan 4.

mineral terbentuk secara anorganik dengan melibatkan unsur